Jumat, 06 Juni 2014

Dairy Personality

kepribadian itu sama kayak angin, gak bisa dilihat tapi bisa dirasa. Coba rasakan angin yang ada, bahkan kita sering melihat angin di pepohnan, padahal itu bukan angin. sejak kapan angin bisa dilihat?
sama juga dengan kepribadian, pribadi orang hanya bisa kita lihat jika ada karakter yang ada dalam dirinya dengan diperlihatkan dalam bentuk perlakuannya.
banyak yang gak percaya sama teori kepribadian tapi banyak juga yang tertarik sama teori-teorinya lebih tepatnya cuma pengen tau gimana dirinya.
kepribadian itu abstrak sama kayak Murray bilang. Dan banyak kebutuhan yang bisa didapat untuk mencapai kepribadian, semua itu ada dalam id, ego dan superego. Murray juga punya prinsip soal kepribadian salah satunya "no brain,no personality". Jadi kepribadian itu adanya disistem saraf alias di otak.

Banyak hal yang buat kepribadian itu menarik,
*kita bisa tahu gimana orang sama kita, sama orang lain,dll
*tau pandangan mereka
seolah-olah tau segalanya tentang mereka. tapi anehnya kadang kita susah mengidentifikasi seperti apa diri kita ini. Banyak orang bilang termasuk anak psikologi sendiri bilang gini "anak psikologi itu bisa menyelesaikan masalah orang, tapi masalah sendiri belum tentu bisa diselesaikan"
Tapi kadang, ada benernya juga agak susah mendeteksi problemnya, kadang bisa tau problemnya apa malah solusinya yang susah, banyak yang bilang sih karena terlalu banyak teorinya.

Kepribadian itu adalah keunikan diri, punya kepribadian yang unik itu udah cukup jelas mencerminkan diri kita.
Asalnya sendiri kata kepribadian itu berarti topeng. ya, topeng dari diri yang diperlihatkan kepada orang banyak agar orang tau bagaimana karakter kita.
Apa sebenarnya yang membuat manusia unik walaupun dia belum bisa menunjukkan skill atau kemampuannya. Katakanlah bayi yang di dalam kandungan atau baru lahir. Bagaimana halnya pula dengan penderita Down Syndrome atau orang yang sudah lanjut usia dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi? Pada bulan April 2008 ada sebuah konferensi dari para scientist, ahli filsafat dan para akademik yang mendiskusikan tentang hal ini. Apakah kemanusiaan kita datang dari kapasitas untuk bekomunikasi, keahlian seni kita, atau kemampuan membuat peralatan. Apakah kemanusiaan kita dtentukan dari kemmapuan untuk tertawa dan menangis? Kalau kemampuan saja yang yang menjadi tolok ukur atau standar tentang manusia, bagaimana dengan bayi yang belum bisa berbicara, orang yang mengalami kecelakaan atau para lansia, apakah masih dianggap sebagai manusia?

hampir lupa,temen dan lingkungan sekitar kita itu juga bisa mempengaruhi kepribadian kita, bahkan temen kita itu cerminan dari diri kita sendiri. Contonya, kalaok ada temen kita yang suka cerita kadang kita bisa ikut suka cerita selama kita bertemen sama mereka kata anak farmasi bahasanya itu terkontaminasi. hehe anehkan?
itulah cerita kalok udah punya temen beda kasta jurusan. Bahasa yang digunakan sesuai dengan jurusannya, kadang gak nyambung juga disambung-sambungin biar kocak. Keunikan pertemanan juga bisa jadi cerita yang unik, ada banyak kepribadian didalamnya, banyak tujuan banyak konflik yang terjadi, tapi itu indahnya pertemanan. Kata citato sih Life is never flat. Hidup itu gak rata, lebih indah kalok didalamnya ada proses memperbaiki, kadang tunggu ada konflik dulu baru ada perbaikan, tunggu ada kesalahan dulu baru ada evaluasi.
Teori psikologi juga banyak yang bisa digunakan dalam cerita ini, saking banyaknya sampek gak sanggup nulisnya.
tapi ini cerita malam ini.

SELAMAT MENUTUP MATA <>_<>

Tidak ada komentar: