Sabtu, 05 April 2014

TIPOLOGI CATTELL~kepribadian menurut Cattell

TIPOLOGI CATTELL TENTANG KEPRIBADIAN
A.    Definisi

Raymond B. Cattell mengatakan “ personality is that which permits a prediction of what a person will do in a given situation”. Maksudnya, kepribadian itu mampu memprediksi perilaku yang akan dilakukan seseorang dalam keadaan situasi yang tertentu. Contohnya, seseorang yang traitsnya suka menyendiri saat teman-temannya sedang menggosip, maka kita akan memprediksikan perilaku yang akan terjadi padanya saat teman-temannya mengajak untuk santai ditempat makan sambil menggosip. Cattel juga berfokus pada seluruh bentuk perilaku baik dari luar maupun dalam.

B.     Struktur Kepribadian
Struktur kepribadian menuurut Cattell yaitu bentuk struktur kompleks dari trait. Trits sendiri dikelompokkan menjadi beberapa bagian oleh cattell:

1.      Common Traits
Common traits adalah karakter yang setiap orang itu memilikinya namun tingkatannya berbeda. Cotohnnya, setiap orang memiliki inteligensi masing-masing tapi memiliki perbedaan pada tingkat inteligensinya.
Sedangkan, Unique traits merupakan karakter yang tidak semua orang memilikinya, artinya lebih sedikit ruang lingkupnya dan biasanya menjadi keunikan tersendiri dari orang tersebut. Contohnya, tidak semua orang bisa membuat bibirnya sampai kehidungnya misalnya seperti artis Hendrik ceper.

2.      Unique Traits
Unique traits merupakan karakter yang tidak semua orang memilikinya, artinya lebih sedikit ruang lingkupnya dan biasanya menjadi keunikan tersendiri dari orang tersebut. Contohnya, tidak semua orang bisa membuat bibirnya sampai kehidungnya misalnya seperti artis Hendrik ceper.

3.      Ability Traits
Traits yang menentukan seberapa mampu seseorang dapat berusaha untuk mendapatkan sebuah tujuan. Contohnya, dengan tingkat inteligensi seseorang kita dapat memperkirakan seberapa keras seseorang itu mampu mencapai tujuannya.

4.      Temprament Traits
Sifat yang dapat menggambarkan emosi seseorang secara umum dan biasanya ditandai dengan tingkah laku yang diperlihatkan. Contohnya, seseorang gugup ketika sedang berada didepan orang banya. Hal tersebut merupakan gambaran emosi dengan tingkah laku yang diperlihatkan oleh orang tersebut.


5.      Dynamic Traits
Karakter yang mengendalikan tingkah laku dan emosi seseorang. Contohnya, dorongan dan motivasi.

6.      Surface Traits
Karakter kepribadian yang terlihat dari luar atau bisa diamati secara mudah. Contohnya, orang yang suka menyanya, orang yang selalu membuat nyamn., dll.

7.      Source Traits
Sourse traits merupakan unit terpenting dari traits karena traits ini yang membangun surface traits. Contohnya, orang yang sering bertanya dan belajar akan kita katakan bahwa orang tersebut adalah rajin.
Berdasarkan asalnya, source trait ini dapat diklasifikasikan menjadi:
*        Constitutional Traits Sifat Konstitusi berasal dari kondisi biologis, seperti kecenderungan mengkonsumsi alkohol mengarah ke perilaku seperti kecerobohan, banyak bicara, dan bicara cadel.
*        Environmental-mold karakteristik didapatkan dari proses belajar dengan lingkungannya. Misalnya, perilaku anak yang di didik dengan cara kekerasaan dengan perilaku anak yang di didik dengan cara memotivasi dengan lembut pasti akan berbeda.

C.    Dinamika kepribadian

1.      Ergs
Ergs adalah dorongan motivasi dari dalam atau dari dasar sifat bawaan dari seseorang untuk mencapai tujuan. Misalnya, rasa ingin tahu, kemampuan bersosialisasi, dll.

2.      Sentiments
Lain dari ergs, sentiments sendiri merupakan dorongan motivasi dari luar seperti, lingkungan dan diperoleh dari proses belajar. Misalnya, karier, agama,dll.

3.      Attitudes
Sikap, emosi, dan perilaku terhadap sesuatu atau peristiwa merupakan definisi yang lebih luas dari yang biasa kita definisikan.

4.      Subsidation
Antara ergs, sentiments dan temprament adaah saling berhubungan satu sama lain dengan rantai subsidation. Konsep ini yang menjelaskan proses kepribbadian melalui motivasi.

5.      The Self-sentiment
Ini merupakan konsep diri kita, tercermin hampir di semua sikap dan perilaku kita.

D.    Perkembangan Kepribadian

Walaupun Cattell tidak mengikuti Freud, tapi Cattel setuju dengan ide freud yang mengatakan bahwa tahun-tahun awal kehidupan sangan penting dalam membentuk kepribadian.

1.      Infancy
Masa ini dimulai sejak lahir hingga umur 6 tahun (0-6 tahun). Ditahap ini beberapa perilaku sosial terbentuk dari ego dan superego, perasaan aman atau tidak aman, kecenderungan untuk menjadi pribadi yang mudah memiliki emosi negativ (neuroticims), sikap terhadap otoritas diri. Pada tahap ini juga, anak sangat dipengaruhi oleh orang tua dan sekitarnya serta pengalaman.

2.      Childhood
Masa ini dimulai sejak umur 6-14 tahun. Tahapan ini ditandai dengan dimulainya kemandirian dan keinginan untuk bebas dari orang tuanya sejalan dengan meningkatnya identifikasi dengan pertemanan dan kelompok sosialnya.

3.      Adolescence
Tahap kanak-kanak diikuti oleh tahap perkembangan kepribadian yang bermasalah dan penuh dengan tekanan (stressful), yaitu pada tahap remaja di antara 14-23 tahun. Konflik yang dialami pada umunnya seputar kemandirian, jati diri, dan seks.

4.      Maturity
Perkembangan kepribadian menjadi lebih stabil daripada tahap sebelumnya, begitupula secara emosionalnya. Pada umumnya ditahap ini merupakan periode kepuasan dan produktivitas karir individu, pernikahan, dan keluarga. Tahap ini disebut jga dengan tahap dewasa awal, 23-50 tahun.

5.      Late Maturity
Biasanya pada tahap ini individu menilai kembali jati dirinya selama ini dan mencoba memperbaikinya untuk menjadi pribadi baru. Tahap ini juga disebut sebagai dewasa akhir (50-65 tahun).

6.      Old Age
Masa ini dimulai pada usia 65 tahun keatas. Ada masa ini penyesuian diri terhadap kehilangan orang-orang terdekat.

E.     Psikopatologi
Psikopatologi adalah ilmu tentang gangguan mental, keadaan mental yang berbahaya dan abnormal. Psikologi abnormal istilah lebih familiar digunakan  pada non-medis bidang psikologi. Cattell mengemukakan dua bentuk psikopatologi, yaitu:
1.      Ketidakseimbangan fungsi faktor umum: faktor-faktor umum yang telah dikemukakan sebelumnya pada The 16 PF Questionnaire berjalan tidak seharusnya. Misalnya, jika factor A tidak berfungsi sebagaimana mestinya, maka akan menghasilkan  manic depressive, yaitu kondisi mood yang dapat berubah secara ekstrim dan tidak menentu.
2.      Sifat patologis sebagai factor terpisah ciri-cirinya tidak termasuk di dalam factor umum pada The 16PF Questionnaire. 7 ciri yang diawali huruf  D merupakan ciri abnormalitas yang dicirikan sebagai depresi.
Berikut merupakan gangguan mental yang telah dibedakan oleh Cattell:
·     D1
Low Hypocondriasis
= Senang, pikiran baik dengan bekerja , tidak menemukan sakit yang berbahaya
·         D2
Zestfulness= Puas dengan kehidupan dan sekitarnya, tidak memiliki keinginan kematian
Suicidal Disgust= Benci dengan kehidupan, pikiran kacau, dan tindakan menghancurkan diri
·         D3               
High Brooding Discontent= Mencari kegembiraan, mengambil risiko, mencoba hal baru
Low Brooding Discontent = Menghindari hal hal yang berbahaya dan petualang, membutuhkan sedikit kesenangan
·         D4   
Low Anxious Depression= Tenang dalam keadaan darurat, peduli dengan sekitar,  sigap   
High Anxious Depression= memiliki mimpi yang mengganggu, ceroboh dalam menangani hal, tegang, mudah marah
·         D5   
High Energy Euphoria= Menunjukkan semangat dalam bekerja, energik, tidur nyenyak     
Low Energy Euphoria = kelelahan, kekhawatiran, tidak bersemangat menghadapi masalah.                 
·         D6   
Low Guilt and Resenrment = Tidak merasa bersalah, bisa tidur, tidak peduli apa yang tersisa
High Guilt and Resenrment = Memiliki perasaan bersalah, menyalahkan diri atas segala hal, kritis pada diri sendiri.
·         D7               
Low Bored Depression= Santai, perhatian, ceria dengan orang.     
High Bored Depression = Menghindari kontak dan keterlibatan dengan orang-orang, mencari isolasi, menunjukkan rasa tidak nyaman dengan orang.
·         Pa    
Low Paranoia= Percaya, tidak merasa cemburu atau iri hati.
High Paranoia= Mempercayai bahwa ia dimata-matai, diperhatikan, dianiaya.

·         Pp   
Low Psychopathic Deviation= Menghindari keterlibatan dalam tindakan ilegal atau melanggar aturan, sensitif.
HighPsychopathic Deviation = Merasa tidak butuh bantuan, suka melanggar aturan, tidak merasa bersalah.
·         Sc    
Low Schizophrenia = Realistis terhadap diri sendiri, memiliki kestabilan emosi.    
High Schizophrenia= Salah mempersepsikan sensasi yang diterima indera, menyendiri.
·         As   
High Psychasthenia= melakukan kegiatan yang sama berulang-ulang, tidak dapat mempertahankan dirinya untuk berada dalam keadaan normal.      
·         Ps    
Low General Psychosis= Percaya diri, mandiri.
High General Psychosis = Merasa dirinya lemah, tidak berguna.

F.     Isu-isu Penting Dalam Kepribadian

1.    Past and Present
Bagi Cattell, antara Past and Present sama-sama kuat dalam mempengaruhi kepribadian seseorang. Menurutnya akan mudah memperkirakan perilaku seseorang apabila telah bersama dalam waktu yang cukup lama (past) dan bersifat konsisten. Namun perilaku yang terjadi secara spontanitas sangat mungkin akan muncul. Oleh sebab itu, Cattell memutuskan bahwa antara Past and Present sama kedudukannya.
2.    Freewill and Determinism
Determinism adalah kemampuan individu dalam mengontrol perilakunya sendiri dan memahami motivasi dibalik perilaku tersebut. Sebaliknya, freewill  adalah perilaku individu yang didasarkan keinginan yang tidak dapat terkontrol oleh dirinya sendiri. Menurut Cattell, seorang individu mampu mengontrol perilakunya sendiri (determinism), dan keberadaan freewill sangat kecil kemungkinannya untuk mempengaruhi pembentukan pribadi seseorang.
3.      Nature and Nurture
Cattel memberi perhatian besar terhadap pengaruh relatif dari keturunan dan lingkungan dalam membentuk kepribadian. Hasil dari penelitiannya menunjukkan bahwa untuk beberapa traits, factor keturunan berperan penting dalam hal ini. Cattel menyimpulkan sepertiga dari kepribadian didasari oleh genetika dan dua per tiganya ditentukan oleh factor social dan pengaruh lingkungan.
4.    Uniqueness and universality
Bagi Cattell setiap individu memiliki ciri khas atau keunikannya masing-masing, yang membedakan satu individu dengan individu lainnya. Namun keunikan-keunikan ini umum adanya, karena setiap manusia memiliki setiap keunikannya, meskipun keunikan yang dimiliki masing-masing berbeda. Karena itulah Cattell memutuskan bahwa kedudukan antara Uniqueness and universality adalah sama dalam pembentukan pribadi individu.
5.    Equilibrium and Growth
Menurut Cattel Equilibrium and Growth adalah sama dan seimbang. Karena baginya setiap perilaku individu terjadi atas dasar ingin menjaga keseimbangan dalam hidupnya agar berjalan sebagaimana mestinya. Namun disamping itu, individu memilki keinginan dan motivasi yang sama kuatnya untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi dalam hidup mereka.
6.    Optimism and Pessimism
Berdasarkan pengalamannya Cattel berpendapat bahwa setiap manusia dibekali dengan sifat optimism. Sebab dimasa kecilnya Cattell sangat optimis bahwa kita sebagai manusia memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah dalam masyarakat. Ia mempresiksi bahwa individu akan mendapat pengetahuan yang lebih baik dalam mengontrol lingkungan.

G.    Assessment And Research

1.      Assessment
Pengukuran kepribadian oleh Cattel menggunakan tiga teknik, yaitu : .L-data (life records), Q-data (questionnaires) dan T-data (test). Teknik L-data berupa pengamatan tentang perilaku subjek tertentu di  kehidupan nyata. Hal yang penting yaitu L-data meliputi perilaku yang dapat diamati dan berlangsung di lingkungan nyata. Contoh: pengamat merekam konsistensi bekerja di kantor, kestabilan emosi pemain di lapangan sepak bola , dan sebagainya.
Teknik Q-data diperoleh dari kuesioner. Jika pada L-data, pengamat yang menilai subjek yang diteliti, maka untuk teknik Q-data, subjek yang menilai dirinya sendiri melalui kuisioner. Teknik ini memiliki beberapa kelemahan, yaitu : 1. Seseorang yang kurang mengenal dirinya sendiri tidak akan mengisi kuisioner sesuai kepribadian aslinya. 2. Seseorang yang mengenal dirinya dengan baik tidak akan mau menuliskan yang tidak baik. Oleh karena itu, hasil kuisioner dianggap belum tentu benar.
Teknik T-data melibatkan penggunaan tes objektif, di mana seseorang merespon tanpa mengetahui perilaku apa yang sedang dievaluasi. Tes ini menghindari kekurangan Q-data dengan menyulitkan subjek untuk mengetahui  tes apa yang sedang  diukur. Jika subjek tidak mengetahui hal apa yang sedang diukur, maka subjek tidak akan bisa menyembunyikan sifat asli orang tersebut. Misalnya, jika anda ditunjukkan pada sebuah inkblot , Anda tidak bisa memprediksi apakah interpretasi respons anda mengungkapkan bahwa anda seseorang yang mudah bergaul atau pemalu, gelisah atau tenang. Cettell menyebut tes ini seperti Rorschach, tes apersepsi tematik, dan tes uji asosiasi yang bersifat objektif.

Tes PF 16
Tes yang paling dikenal adalah PF 16 yang didasarkan dari 16 sifat sumber utama. Tes ini ditujukan pada orang-orang yang berusia 16 tahun atau lebih dan hasil skornya berasal dari 16 skala. Tes ini bersifat objektif dan banyak digunakan untuk menilai kepribadian dengan tujuan penelitian, diagnosis klinis,dan prediksi kesuksesan.

2.      Research
Cattel membagi tiga cara untuk mempelajari kepribadian, yaitu: pendekatan variate, clinical, dan multivariate. Pendekatan bivariat adalah metode standar dimana psikolog  memanipulasi variabel independen untuk menentukan adanya efek pada perilaku subjek. Pendekatan ini  juga bisa disebut univariate, karena hanya satu variabel yang diteliti pada suatu waktu. Pada kenyataannya, kepribadian itu dipengaruhi oleh banyak variable. Ini membuat Cattell berpendapat bahwa hal ini hanya memiliki aspek terbatas pada kepribadian
Pendekatan clinical, meliputi studi kasus, analisis mimpi, asosiasi bebas, dan teknik yang sama, sangat subjektif,oleh karena itu, tidak menghasilkan data diverifikasi dan terukur.
Pendekatan multivariate, Cattell memilih pendekatan ini karena menghasilkan data yang sangat  spesifik. Cattel membagi dua bentuk analisis faktor, yaitu: teknik R dan teknik P. Teknik R melibatkan pengumpulan sejumlah besar data dari kelompok yang diteliti. Trait ditentukan dari korelasi antar semua nilai. 






DAFTAR PUSTAKA

Hall, Calvin, Gardner Lindzey, Jhon C. Loehlin, dan Martin Manosevitz. 1985. Introduction
            to Theories of Personality. Canada: John Wiley & Sons, Inc.
Shultz, Duane P., dan Sydney Ellen Shultz. 2005. Theories of Personality. 8th. Amerika:
            Wadsworth.
Pervin, Lawrence, Daniel Cervone, dan Oliver P. John. 2005. Personality Theory and
            Research. 9th. Amerika: John Wiley & Sons, Inc.
Sumber Lain:
http://12029ma.blogspot.com/2013/04/tipologi-kepribadian-cattell.html

Tidak ada komentar: