Senin, 15 Februari 2016

Pembinaan Berturut-turut

Kisah di Balik Kata Paksa


Setelah liburan begitu panjang, akhirnya kembali pada jalan yang memnag seharusnya terjadi. Udara pun belum menerima haknya untuk dihirup tapi ada waktu yang terus menghimpit diantara jarumnya. Dimulai dari tanggal 11 febr 2016 sampai 14 febr 2016. Semua rasa menjadi satu, ada banyak angin berhembus bahkan berlawanan diantara keduanya.

Benang kusut mulai merajut, tapi ada satu benang yang mencoba untuk menariknya agar lebih lurus dan membentuk satu senyuman di pipi. Hatiku berkata bahwa ini adalah kewajibanmu, hakmu, laksanakan menurut niatmu, selebihnya kamu punya Tuhan yang tak pernah lelah memandangmu dari dalam hati.

Kalimat pertama yang menjadi teguran dan perbaikan dalam sepanjang yang telah dilalui bersama. Baikkah, atau burukkah? Tergantung padanya (hati ini)
itu kalimat-kalimat dalam pertemuan pertama kita (evaluasi)

kalimat-kalimat berikutnya, berkhayalkan mencetak kehidupan dari butir-butir kata yang berharga, penuh dengan ide, belajar, gagasan, dan ketelitian dalam setiap langkahnya.
Butiran itu adalah usaha. Kata penting, akan semakin meluruskan jalan rezeki bila ingin berusaha, atau memulai membuatnya dalam kenyataan bukan khayalan lagi (proposal bisnis).

Di sela-sela himpitan waktu, hati mulai gelisah menantikan kapan aku berhenti dan menutup mata dari semua putaran waktu ini. Angin menghampiri dari arah yang berbeda, berbisikkan "ini harimu, hiasi dengan apa yang ingin kamu hiasi. Jangan takut dengan benda mati yang kita sebut mesin waktu. Dia hanya bergerak dan perputar mengelilingi angkanya".
Melihat sesuatu yang sudah pernah dilihat sebelumnya, namun dengan kesombongan hati pelan-pelan aku mencba dan mencari tahu lebih banyak tentangnya. "Oh, ternyata begini kesombonganku, aku menyesal. Takkan ku sombong hanya karena "kata cukup". (blogger)

Hari beikutnya, di pusingkan dengan ceramah yang membuat kakiku kram tak tertahankan, bahkan bukan hanya kaki. Otak ini tak berfungsi namun di alirkan listrik dengan tegangan yang begitu tinggi sehingga makhluk yang ada di dalamya bangkit dengan mencari-cari, apa yang aku bisa lakukan dengan kesempatan kali ini. Aku harus bisa, jangan takut. Waktu itu akan terlewati. Yah, ini yang aku tunggu. (Karya Ilmiah)

Huhh... aku mulai lelah, aku berbisik pada angin, cukup sudah!. aku tak ingin memberi hakmu hari ini. Aku juga berkata pada mesin waktu, tolong berhenti sejenak. Aku tak ingin melihatmu berputar saat ini. Namun, kalimat apa yang ku dapat? Tidak!, itu tidak akan terjadi, ini belum mencapai batas kemampuanmu. Kali ini, kamu hanya perlu duduk dan dengarkan saja, bangun semangatmu kemabli. Lihat masa depanmu, apa yang kamu inginkan dalam hidupmu. Apa yang harus kami beri untuk dirimu itu. Ya, satu kalimat yang membuat perubahan dalam otak ini. bekerjalah dengan kalimat positif. Bahagia itupilihan, apapun keadaannya aku pilih untuk tetap bahagia. Maka, aku harus membuang semua kalimat negatif dalam pikiranku. Baiklah, kali ini aku dikenadalikan oleh istana pikiranku sendiri. (Enterpreuner)

Ampuuunnn.....ini hari terakhir, yang penuh semangat karena akan selesai dan berakhir. Aku tidak menyukai hal semacam ini, namun demi ukuwah katanya, lakukanlah untuk saudaramu. Baiklah, aku kerjakan sesuai dengan alurnya. lakukan saja, sisanya serahkan pada yang berhak. Kamu harus bahagia. Ingat itu!.
(Family food)

Kesimpulannya:
Aku sadari, inilah hariku, inilah waktuku, inilah keluargaku, inilah paksaan yang harus aku jalani.
Jalankan saja, sisanya serahkan pada yang berhak.
ingat!, apapun pilihannya, kamu tetap harus bahagia,.
Apapun keadaannya, berpikirlah positif untuk jiwa yang sempurna.

Minggu, 14 Februari 2016

Family Cooking

Family Cooking Ala Etoser Medan

ada banyak cerita yang ingin dituangkan, kasih sayang yang terjalin begitu saja di antara kita, saudariku. Aku ungkapkan rasa itu bukan karena hari ini special 14 febr 2016, tapi orang bilang ini takdir. Sebagiannya mengatakan adalah keberuntungan yang tak sengaja, semoga kita bisa berkumpul tidak hanya di dunia namun di syurga. Amin.
Ini rasaku:

Klepon Ubi Ungu

Bahan-bahan:
  • 500 gr ubi ungu
  • 500 gr tepung ketan
  • 200 gr kelapa parut
  • 1/4 sdt garam
  • 4 sdm gula
  • 300 ml air
  • 1 batang gula merah
Cara membuatnya:
  • rebus ubi ungu lalu haluskan
  • campur ubi ungi yang telah dihaluskan dengan tepung ketan, gula, dan tambahkan air sedikit demi sedikit, lalu uleni sampai rata hingga bisa untuk dicetak
  •  ambil adonan secukupnya, bentuk bulat pipihkan, isi dengan potongan kecil gula merah dan tutup rapat bulatkan
  • rebus dalam air mendidih hingga mengapung
  • kukus kelapa parut dan tambahkan garam selama 5 menit
  • gulingkan klepon pada kelapa parut kukusan
  • setelah itu sajikan


Puding Ubi Ungu Mandi Susu

Bahan-bahan:
  • 500 gr ubi ungu
  • 300 gr gula pasir
  • 2 bungkus agar-agar swallow plan
  • 4 gelas air
  • 2 sachet susu kental manis
  • garam secukupnya
  • jagung 3 buah
Cara membuatnya:
  • rebus ungu dan haluskan
  • rebus jagung dan pisahkan biji jagung dengan batangnya
  • campurkan agar-agar, gula pasir, air, dan garam secukupnya
  • asak dengan api sedang sampai mendidih kemudian masukkan ubi ungu yang telah dihaluskan 
  • setelah itu aduk-aduk lalu masukkan biji jagung
  • setelah matang tuang kedalam cetakan 
  • diamkan ingga dingin atau masukkan kedalam pendingin
  • lalu sajikan dengan disiram dengan susu kenatal manis

Tahu Selimut Telur

Bahan-bahan:
  • tahu
  • telur
  • garam
  • kecap manis
  • cabe merah
  • bawang


Cara membuatnya:
  • goreng tahu, setelah setengah matang masukkan telur
  • setelah sudh kecokelatana lalu angkat dan tiriskan.
  • buat sambal kecap 
  • lalu hidangkan dengan menuangkan sambal kecap yang telah dibuat.

Tempe Sambal Kampung 

Bahan-bahan:
  • tempe
  • cabai merah
  • bawang merah
  • bawang putih
  • abe rawit
  • tomat
  • asam jawa
  • gula
  • garam
Cara membuatnya:
  • iris tempe sesuai selera
  • goreng tempe hingga kecoklatan lalu tiriskan
  • haluskan semua bumbu yang ada
  • masak hingga matang semua bumbu yang telah dihaluskan lalu masukkan tempe dan aduk hingga merata
  • hidangkan

Sayur Asam Pedas

Bahan-bahan:
  • jagung 5 buah
  • melinjo secukupnya
  •  kacang pajang 1 ikat
  • kacang merah 1 ons
  • jipang(buah labu) 3 buah
  • lengkuas secukupnya
  • kunyit secukupnya 
  • daun salam 5 lembar
  • kemiri secukupnya
  • asam jawa 1 sdt
cara membuatnya:
  • bawang merah, bawang putih, cabai merah  dihaluskan 
  • lengkuas di grepek
  • kemiri dan kunyit dihaluskan
  • panaskan air hingga mendidih
  • masukkan semua bumbu yang telah dihaluskan
  • masukkan daun salam dan tambhakan garam serta gula secukupnya
  • aduk dan tunggu hingga semua sayuran matang dan mendidih
  • setelah itu sajikan


penutup cerita di dalam ukuwah pada tanggal 14 febr 2016:
kadang kita sulit untuk mengatakan bahwa hati kita telah jatuh pada tempat yang seharusnya, namun kadang kita lupa bahwa ada banyak cara  untuk membuatnya tepat pada posisi seharusnya.
salah satunya adalah karya ini.
dan inilah hasilnya:

Semoga bermanfaat :)